UPI

2013-01-13

Belajar Membaca Untuk Anak SD Kelas Rendah

Membaca merupakan tahap penting dalam proses perkembangan anak karena membaca merupakan gerbang pertama untuk menuju proses pembejaran yang lebih kompleks. Membaca amerupakan proses yang kompleks karena proses ini melibatkan kegiatan fisik dan mental,  Membaca adalah sebuah proses rumit, mulai dari kata di halaman di hadapanmu sampai suara yang meninggalkan bibirmu. Membaca adalah kombinasi dari mengenali simbol dan pola, menghubungkannya dengan suara dan mengumpulkannya menjadi suku kata sampai akhirnya kita mampu menginterpretasikan arti sebuah kata.


Sumber:
https://www.google.com/search?q=belar+menbaca+untuk+anak+SD&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-a

Contoh Proposal Penelitian

Pertumbuhan dan Kematangan Pelajar

2012-12-24

Lingkungan Pendidikan

1. Lingkungan Pendidikan Tripusat Pendidikan

a. Keluarga,Sekolah, dan Masyarakat sebagai Komponen Sistem Pendidikan
Pengertian pendidikan secara luas yaitu tentang hidup, karena semua pengalaman hidup yang berlangsung di dalam lingkungan dan berpengaruh positif bagi perkembangan individu adalah pendidikan. Adapun lingkungan yang berpengaruh positif tersebut yaitu lingkungan keluarga (pendidikan informal), lingkungan sekolah (pendidikan formal), dan lingkungan masyarakat. ( pendidikan non formal). Masing-masing lingkungan memiliki karakteristik tertentu berkenaan dengan tujuan pendidikannya,evaluasi peserta didiknya, isi pendidikkanya dsb. Misalnya karakteristik pendidikan di keluarga berlangsung secara wajar, tujuan pendidikan lebih menekankan kepada pengambangan karakter, peserta didik bersifar tidak sama(hiterogen) dari usia, kemampuan dsb. Karakateristik lingkungan sekolah berbeda dengan keluarga, diantaranya yaitu tujuan pendidikan lebih menenkankan pada pengembangan intelektual, peserta didiknya bersifat homogen, waktu pendidikan terjadwal secara ketat, dan relative lama dsb.
Namun demikian, antara lingkungan pendidikan keluarga, sekolah,dan masyarakat terdapat hubungan yang erat dan saling melengkapi, baik berkenaan dengan kepentingan pendidikan bagi peserta didik maupun dalam rangka pelaksanaanya. Misalnya: sekolah mendapat mandat tugas dan tanggung jawab pendidikan dari para orang tua dan masyarakat. Sedangkan dalam melaksanakan pendidikannya, sekolah perlu bekerja sama dengan para orang tua peserta didik dan masyarakat. Contoh kerja sama itu, yaitu didirikan dan berperannya Komite Sekolah. Tetapi sekalipun sekolah merupakan pendidikan yang penting, ternyata pada kenyataannya tidak dapat menampung seluruh masyarakat, karena adanya keterbatasan sarana prasaran, oleh karena itu, pendidikan di sekolah dilengkapi, ditambah dan dikembangkan melalui pendidikan di dalam lingkungan masyarakat, seperti Kejar Paket A dan Kejar Paket B yang merupakan pengganti pendidikan di SD dan SMP.

2. Pendidikan sebagai Suatu Proses.
a. Pengertian Proses Pendidikan
Proses pendidikan berlangsung dalam pergaulan antara pendidik dengan peserta pendidik dengan menggunakan isi, metode dan alat pendidikan tertentu yang berlangsung dalam suatu lingkungan untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Contoh: guru dan siswa terjadi interaksi kegiatan pembelajaran, dimana guru berfungsi menyampaikan materi yang dibantu dengan menggunakan metode, alat peraga, sementara peserta didik diharapkan memperoleh materi pendidikan melalui terjadi proses belajar atau mendidik diri.

Pendidik dalam proses pembelajaran tidak boleh sembarang memperlakukan peserta didik ( dibentuk sesuka hati pendidik), karena tercapainya tujuan yang diharapkan tidak sesuai dengan kodrat peserta didik atau siswa tersebut menjadi kehilangan diri sendiriannya, dan proses pergaulan ini tidak dapat dikatakan sebagai pendidikan. Oleh sebab itu, dalam proses pendidikan pendidik harus memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk tumbuh dan mengembangkan kodratnya. Hal ini dapat terjadi apabila pendidik bukan berperan atas dasar kekuasannya, melainkan atas dasar kewibawaanya.

b. Proses Pendidikan Berlangsung dalam Pergaulan ( interaksi sosial )
Lingkungan tempat kita melihat gejala pendidikan terlaksana, terdapat dalam pergaulan orang dewasa dengan anak. Artinya bahwa proses pendidikan hanya akan berlangsung dalam pergaulan antara orang dewasa dengan anak yang belum dewasa. Akan tetapi belum tentu setiap pergaulan seperti diatas mengandung situasi pendidikan. Situasi pergaulan yang mengandung situasi pendidikan apabila seseorang secara sengaja mempengaruhi dan pengaruh itu datangnya dari orang dewasa ( atau yang diciptakan oleh orang dewasa, seperti sekolah, buku, pera,dsb) yang ditujukan kepada anak agar mencapai kedewasaan.

Sifat-sifat yang harus diperhatikan dalam mengubah situasi pergaulan biasa menjadi situasi pendidikan yaitu sifat kewajaran dan ketegasan. Selain itu pendidik dalam mengawasi segala sesuatu yang terjadi dalam pergaulan hendaknya dilakukan dengan saling mempercai, agar anak didik merasa bahwa pendidik orang yang menyayangi, orang baik, orang yang dapat memberikan perlindungan, orang yang memberikan bantuan dsb. Pergaulan seperti ini menjadi kondusif untuk pendidikan, sehingga proses pendidikan dapat berlangsung dengan harapan.

c. Hubungan Kewibawaan dalam Proses Pendidikan
Faktor-faktor yang menentukan kewibawaan pendidik adalah kasih sayang, kepercayaan, kedewasaan, identifikasi terhadap anak, dan tanggungjawab pendidikan. Sedangkan, penurutan atau menurutnya anak didik kepada pendidik akan ditentukan oleh faktor kemampuan anak dalam memahami bahasa, kepercayaan anak kepada pendidik, kebebasan anak untuk menentukan sikap, identifikasi, imitasi dan simpati, dan tanggung jawab pendidikan dimulai dari pendidik, tetapi lambat laun seiring perkembangan kedewasaan peserta didik tanggung jawab tersebut diserahkan dan diraih oleh peserta didik.


 
                                                              Lingkungan Sekolah 1.1

Lingkungan masyarakat 1.2
 

Lingkungan Keluarga 1.3